-->

Sunday 7 April 2013

Teori Pembentukan Akhlaq (adapted from : Materi Pokok Dasar2 Kependidikan)


Nah ini sob yang lagi mencari referensi buat ngerjain tugas2nya. Bagi-bagi info, karena aku merasakan cukup sedikit yang nulis ini. Berangkat dari keruwetan mengerjakan proposal tesis yang sempat mandeg karena tak nemu teori (lebih tepatnya belum sungguh2 mencari, hehehe :D) okelah, langsung cek aja...
Aliran-aliran paham kemampuan psikologis dan fisiologis manusia didik, biasa juga disebut sebagai teori yang mempengaruhi akhlaq dalam dunia pendidikan.
1) Aliran Empirisme (pengalaman)
Aloiran ini dipelopori oleh John Lock, dengan teori “Tabulae Rasae” (meja lilin), yang menyebtkan bahwa manusia lahir dengan jiwa yang kosong dari kemampuan (potensi) dasar yang diumpamakan seperti meja lilin yang putih bersih. Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri seorang adalah faktor dari luar, yaitu pengalaman, termasuk lingkungan sosial serta pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Teori ini berpendapat bahwa pengaruh dalam diri (internal) tidak berdaya sama sekali.
2) Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer, seorang anak dilahirkan dengan  pembawaan baik dan buruk. Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh terhadap diri seseorang adalah faktor bawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, dan akal. Jika seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin terhadap potensi batin dan tampak kurang menghargai peranan pembinaan dan pendidikan.
3) Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rosseau. Aliran ini lebih menitikberatkan kemampuan dalam diri tiap manusia, seluruhnya memiliki kecenderungan baik. Kerusakan yang terjadi dikarenakan campur tangan lingkunagan, sehingga aliran ini lebih mengutamakan pendidikan lewat kemampuan alamiahnya sendiri. Dalam dunia pendidikan, lebih dikenal dengan istilah paedosentris (child-centered), dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator.
4) Aliran Konvergensi
Pelopor utama aliran ini adalah William Stern. Menurut aliran ini faktor yang paling mempengaruhi pembentukan akhlak yakni faktor internal (pembawaan) dan faktor dari luar (lingkungan sosial). Keduanya berproses secara interaksional (saling mempengaruhi). Lingkungan yang baik akan dapat menunjang kemempauan dasar yang dimiliki seseorang, tidak bisa jika lingkungan baik namun kemampuan individunya kurang baik.
5) Paham Idealisme
            Paham ini berangkat dari teori Plato, manusia memiliki kemampuan dasar, kemampuan berfikir, kemampuan berkehendak (kemauan) dan nafsu. Dari sinilah berangkat bahwa tujuan pendidikan untuk merealisasikan kemampuan dasar dalam diri manusia agar menjadi aktif (berfungsi secara nyata dan aktif). Paham ini lebih menitikberatkan proses pendidikan pada nilai-nilai ideal manusia.

Sumber : Materi Pokok Dasar-Dasar Kependidikan. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam dan Universitas Terbuka. Tahun 1991 (kayaknya ada cetakan terbaru, tapi aku tak athu tahunnya). Prof. H. M. Arifin, M.Ed dan Dr. H. Aminuddin Rasyad.

0 komentar:

Post a Comment

Komentar

Mari Budayakan Baca dan Tulis Hingga Akhirnya Memberikan Kemanfaatan Untuk Orang Lain. Powered by Blogger.