-->
Featured Article

Saturday, 28 September 2013

Gender dan Stigma Sosial : Beberapa tradisi yang merugikan perempuan



Judul di atas merupakan judul mata kuliah saya semester ini, Ilmu Sosial dan Perilaku. Membaca kedua kata tersebut : gender dan stigma sosial, apa yang ada di benak saudara? Apakah cara pandang terhadap gender, atau peran tiap gender dalam kehidupan sosial, atau lainnya?

Artikel ini akan membahas mengenai beberapa tradisi yang dilakukan di Nusa Tenggara Timur (hanya di beberapa daerah) yang dinilai merugikan gender tertentu, yaitu perempuan. Berawal dari salah satu poin MDG's yang tidak tercapai di Indonesia, yaitu Angka Kematian Ibu dan Bayi yang ternyata masih tinggi di daerah tersebut. Diskusi lengkap mengenai kebijakan KIA-KR juga bisa Anda akses disini. Website tersebut merupakan website mengenai kebijakan kesehatan yang dijalankan di Indonesia.

Kembali pada bahasan kita, di NTT terdapat beberapa tradisi yang dinilai merugikan kaum hawa, yang sangat berkaitan erat dengan isu kesehatan ibu dan anak. Ketika angka kematian disana masih saja tinggi, maka diadakanlah pencarian akar permasalahannya. Ternyata banyak sekali, mulai dari aspek kebijakan hingga implementasi di daerah tersebut. Artikel ini tidak akan membahas kebijakan, mungkin di artikel lain yang semoga bisa segera saya selesaikan. Bahasan kita kali ini lebih pada segi sosial dan perilaku masyarakat, mengenai tradisi Sifon, Se'i (Panggang Ibu dan Bayi pasca melahirkan),Tatobi dan Belis.

  • SIFON
Sifon adalah suatu kebiasaan yang dilakukan setelah khitan, sifon merupakan paket dari khitan itu sendiri menurut tradisi di NTT (sekarang hanya terdapat di beberapa daerah di NTT). Sifon yaitu melakukan hubungan badan dengan beberapa wanita setelah khitan tadi (dalam tradisi ini, laki-laki yang dikhitan melakukan hubungan badan dengan tujuan menyembuhkan luka karena khitan).
Menurut narasumber yang juga teman kuliah saya, sifon pertama dilakukan dengan janda atau sering dikatakan 'yang sudah ahli' baru selanjutnya dilakukan dengan gadis. Selengkapnya bisa dibaca juga disini, dalam makalah yang saya sertakan link-nya, dibahas lengkap mengenai pengaruhnya dengan PMS dan pandangan dalam sisi agama.
Sejenak kita bayangkan apa yang terjadi jika budaya yang tidak sehat dan terkesan saru tersebut tetap dipertahankan disana?. Jelas secara sosial merendahkan arti dari perempuan itu sendiri, dalam hal ini perempuan hanya dijadikan 'objek' yang bisa 'menyembuhkan', status perempuan sebagai manusia disini tidak diakui, tidak diakui secara keamanan dan kesehatan bahkan sangat berpotensi sebagai penular/penderita HIV. Status perempuan sebagai orang yang lebih tua pun juga tidak dihargai, tidak dihormati, malah dijadikan sasaran pelecehan seksual.
Bahayanya lagi jika sifon dilakukan dengan gadis, akan berapa banyak gadis yang tidak perawan lagi? bahkan bisa saja tidak akan ada gadis yang dinikahi dalam keadaan perawan. Tidak berhenti sampai disini saja, para gadis juga akan dengan mudahnya tertular penyakit seksual. Laki-laki yang melakukan sifon tentunya sudah berkali-kali ganti pasangan, dan ini merupakan jalan masuknya HIV/AIDS.
Berikut kisah nyata dari seorang korban sifon : Kisah Maleuk
Maleuk adalah perempuan yang merupakan salah seorang korban sifon, dalam artikel tersebut dia menceritakan betapa Sifon sangat2 merugikan perempuan, baik dari segi fisik maupun mental.
  • SE'I dan TATOBI
Se'i adalah tradisi pengasapan ibu pasca persalinan sedangkan Tatobi adalah kompres panas pada ibu pasca persalinan. Tradisi se’i merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk merawat ibu selama masa nifas yang terdiri dari pantangan terhadap makanan, pengasapan ibu dan tatobi (kompres) selama 40 hari. Mengenai se'i lengkap bisa dibaca di link nya Tesisnya Mbak Kartika disini.
Dalam diskusi yang diadakan di kelas kami, lagi-lagi disini wanita dijadikan korban karena menurut tradisi, fungsi dilakukannya Se'i adalah agar kondisi ibu kembali seperti semula (bentuk tubuhnya). Nah, dalam sudut pandang diskusi kami, indah tidaknya fisik adalah kepentingan pria saja. Padahal fungsi penting perempuan tidak hanya sebatas indah dalam artian fisik, sebagai ibu tentu saja yang terpenting adalah terjaminnya kesehatan dan pendidikan dan perilaku anaknya kelak, tak ada sama sekali hubungannya dengan bentuk fisik. Mengenai kesehatan, Se'i yang menggunakan asap sebagai sarananya, jelas saja bayi yang Se'i akan menderita ISPA, belum lagi gangguan penglihatan karena asap, begitupun yang dialami ibunya. Mengapa? karena pengasapan ibu/Se'i dilakukan dengan menduduki tungku yang masih mengepulkan asap, beberapa ibu sekaligus memangku bayinya dalam prosesi ini.
Belum berhenti di Se'i, masih ada Tatobi, Tatobi adalah tradisi yang harus dijalani ibu yang baru melahirkan agar bentuk tubuhnya segera kembali semula dengan mengompres perutnya dengan air panas, bukan hangat, tapi air yang benar-benar baru mendidih dari tungku. Bisa anda bayangkan bagaimana rasanya?? Narasumber kami menambahkan, kompres ini dilakukan dengan handuk yang dicelupkan ke dalam air panas mendidih, kemudian di pukul-pukulkan atau didiamkan di perut dan pinggang. Kondisi ibu yang baru melahirkan otomatis sangat lemah, belum lagi ditambah dengan perlakuan menyakitkan yang harus dijalaninya. Karena tradisi yang tidak sehat ini, ada seorang bidan yang dengan berani  menentangnya, namanya bidan Rosalinda, beliau secara telaten mensosialisasikan bahaya panggang api dan mencarikan alternatif lain untuk menghangatkan bayi dengan memberikan selimut dan minyak telon, cerdas sekali!!!
Karena ternyata, alasan beberapa ibu yang masih melakukan se'i ini adalah ingin menghangatkan bayinya, maka dari itu bidan Rosalinda tadi menggantinya dengan pemberian minyak telon agar bayi merasa hangat.

Kasus ini masih yang terjadi di NTT, belum lagi dan daerah lain, beberapa pantangan yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan ibu hamil masih juga dilakukan, disini.
Beberapa larangan untuk calon ibu yang justru secara medis malah merugikan ibu itu sendiri karena kekurangan beberapa zat gizi, misalnya saja, ibu dilarang makan makanan laut karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan malah akhirnya bayinya lahir dalam berat badan yang rendah, kemudian adanya larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nanas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan.
  • BELIS 
Belis adalah budaya memberikan sesuatu kepada calon mempelai wanita, mungkin lebih dekat jika dibahasakan dengan mahar pernikahan seperti yang dikenal kebanyakan orang. Belis menjadi masalah ketika nominal yang ditawarkan sangat tinggi (dan memang semakin tinggi belis seorang wanita, semakin terhormatlah dia) maka akan lebih susah lagi pria yang mencoba memperistrinya. Tak tanggung-tanggung nilai nominalnya bisa mencapai 100 juta rupiah, bagaimana tidak jika tiap pria diminta membawa 15 ekor sapi atau kerbau.
Dalam diskusi kelas kami bahkan dikatakan bahwa karena beberapa orang yang masih memakai adat ini, banyak pasangan muda mudi yang justru melakukan hubungan di luar pernikahan malah bahkan kawin lari. Wanita yang sudah di belis maka akan kehilangan hak-hak mereka, sang wanita seolah menjadi milik keluarga suaminya, sebenarnya hampir sama dengan budaya lainnya yang memang ketika seorang wanita menjadi istri, maka sudah seharusnya patuh kepada suaminya. Namun disini ada beberapa kasus yang berlebihan seperti misalnya sanga wanita sampai tidak boleh sama sekali menjenguk keluarganya, boleh pun dalam waktu yang sangat singkat. Kalau hal seperti ini rasanya bersifat kasuistik.
Artikel menarik mengenai pertentangan terhadap belis ini ditulis oleh bapak Fidel bisa ANda baca disini.

Demikianlah artikel mengenai gender dan stigma sosial, wanita sebagai korban dalam beberapa adat tentunya tidak bisa kita biarkan begitu saja. Pendidikan mungkin bisa menjadi salah satu jalan untuk bisa membebaskan para wanita ini dari adat yang tidak jelas, tidak ada manfaatnya, bahkan merugikan. Pendidikan juga tentunya berguna bagi para pria untuk kemudian tidak melestarikan adat yang masih salah, kemudian bersama2 wanita meluruskannya.












Monday, 9 September 2013

Kajian Rutin Pagi Hari -KRPH-



Semenjak berpindah ke kota pelajar, saya punya agenda baru..hehehe meskipun tidak selalu datang di tiap kajiannya, namun saya meluangkan waktu, asal tak ada kuliah yang terlalu pagi atau ada agenda lain, insyaallah saya hadir...


Salut dengan manajemennya, meski secara fisik masjid Mardliyyah biasa saja, tapi kajian rutin ini dikemas dengan bagus, mulai dari materi, pengisi, semua terjadwal dan terpublish dengan baik. Bahkan nih, ada fanspage nya juga dengan nama akun KRPH, kalau tidak salah, lupa nama lengkapnya sih.. Lebih salut lagi karena kajian ini hadir dalam website, materi kajian dalam bentuk audio bisa di download di www.krph.com jika para peserta tidak dapat hadir, dapat download langsung dan didengerin, ojo di dunlud ae tapi gak di rungok ne yo...hehehe..(bicara pada diri sendiri).


Kajian pagi hari ini diadakan setiap hari Selasa (khusus putri), Kamis dan Sabtu (untuk umum), setiap pukul 06.30 - 08.00 WIB. Materinya pun beraneka, mulai dari aqidah, fiqh, munakahat hingga enterpreneurship ada disini..


Okee...cukup sekian..lain kali saya publish ringkasan kajiannya...

Monday, 15 July 2013

HUJAN TAK HARUS BERPELANGI


Pagi ini hujan turun lagi di kota ini

Menghapus debu yang mulai nampak karena ketidakhadirannya disini

Hujan tak turun terasa sangat lama karena bunga selalu merindui

Dia menarik nafas dalam-dalam sambil melihat keluar teralis besi

Mencari aroma khas yang mungkin bisa dijadikan pertanda,bahwa hujan turun hari ini

Namun,sang hujan tak kunjung berkabar pasti

Meski demikian dia tetap menunggu,di balik teralis besi

Sambil sesekali mengusap kelopaknya,karena hujan yang turun dari matanya

Mengapa kau menunggu hujan?tanya kupu-kupu yang berkunjung rajin di kebun bunga

Dia menjawab,karena hujan janjikan pelangi setelahnya

Pelangi yang indah, meski sebelumnya bumi akan basah

Kupu-kupu pun pergi dan berpesan,tunggulah, menunggu dengan kebaikan dan perbaikan, kelak hujan datang, membawa pelangi setelahnya

Dan bunga terus menunggu bersama kebaikan dan perbaikan, hingga dia lupa akan janji hujan..

Lupa..karena bunga telah sibuk menjaga tunas-tunas yang akan tumbuh..

Hingga pagi ini hujan benar-benar turun, namun dia tak lagi mengharap pelangi, hujan turun pagi ini saja sudah sangat cukup buatnya..

Karena tunas bunga membutuhkannya

Baginya pelangi tak lagi indah, asal tunas-tunas tumbuh sempurna

Merekah, cukuplah itu buat sang bunga


N.A.N.

Thursday, 20 June 2013

Habis Sudah Waktuku


Habis sudah waktuku, hanya karena menunggu tanpa kegiatan
Habis sudah waktuku, saat hanya kutatap layar tanpa ketikan sedikitpun
Habis sudah waktuku, saat hanya keluh yang keluar dari lisan
Habis sudah waktuku, saat kegembiraan kawan justru kuanggap sindiran
Habis sudah waktuku, saat yang lain pergi dan aku hanya diam tanpa usaha untuk menyusulnya
Habis sudah waktuku, saat tumpukan buku hanya tersusun rapi di almari
Habis sudah waktuku, saat kurasakan matahari berputar dan terbenam dari view yang sama
Habis sudah waktuku, saat seluruh aktivitas tak bisa aku nikmati
Habis sudah waktuku, saat bergumul dengan orang-orang yang sama dan tak berusaha menambahnya, dalam lingkaran kebaikan tentunya
Habis sudah waktuku, saat tak ada teman bertukar pandang dan aku hanya terdiam di sudut ruangan
Habis sudah waktuku, saat menyendiri jadi pilihan pasti
Habis sudah waktuku, saat tak berusaha menambah kesibukan saat luang kurasakan
Habis sudah waktuku, saat waktu luang hanya kugunakan untuk hal-hal kecil
Habis sudah waktuku, saat tak pernah kusyukuri atas semua nikmatNya
Habis sudah waktuku, saat kesabaran tak lagi kuterima bertengger di hatiku..

Habis...
Sungguh habis....
Karena semua keluhanku, seluruh pemberianNya tak nampak lagi di pelupukku..

Monday, 29 April 2013

Sekolah Ibu Surabaya : Kesehatan Gigi dan Akupuntur

20 April 2013

Manyar Tegal kembali ceria, karena saya datang kesana, hehehe *sokyes!!
Dengan bahasan yang berbeda, kali ini Sekolah Ibu akan membahas tema kesehatan, spesifiknya mengenai kesehatan gigi dan akupuntur.
Awalnya bahas dua hal tadi, tapi karena ada miskom dengan pihak ketiga (connector.halah :D) akhirnya cuma bahas kesehatan gigi aja, tapi ibu-ibu yang pertanyaannya melebar kemana-mana.

Diskusi santai pun mengalir, mulai dari demo replika gigi dan diskusi 'berapa kali gosok gigi sehari'??. Yap, ternyata gosok gigi minimal dua kali sehari, nah waktunya ini yang berbeda tiap orang. Paling bagus saat setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Mayoritas ibu-ibu menjawab setelah bangun tidur. Oh no, ternyata tidak baik, jika setelah sarapan tidak gosok gigi lagi, karena kita akan gosok gigi lagi baru pukul 10-11 malam (mau tidur) maka kasian sekali gigi kita tertempeli berbagai kotoran, hiiii...akan memudahkan rusaknya gigi kita. Namun ternyata gosok gigi juga tidak boleh keseringan, bukan karena frekuensinya, tapi karena kebiasaan masy kita yang menggosok dengan keras dan kasar, gigi kita berpotensi mengalami penurunan (alias gusinya naik dan gigi yang tampak semakin banyak, mendekati akar gigi) nah ini yang bahaya, karena gigi mudah goyang.

Berlanjut dengan tanya jawab, mengenai gigi berlubang yang ngilu misalnya, bisa pakai garam dan masukkan di lubang gigi tersebut (hanya untuk mengurangi ngilu, segera bawa ke dokter setelahnya) atau yang lebih dianjurkan dengan air gaman kental dan rada panas, bagus banget buat ngurangin sakitnya. Jadi inget adek saya yang punya problem gigi, bisa dipraktekin nih Bro Atmaja :D

Beberapa hasil tanya jawab yang bisa saya sarikan mengenai kesehatan gigi anak :
1) Jika gigi anak tumbuh dobel (gingsul) segera di cabut, karena mempengaruhi pertumbuhan gigi normal (tempat tumbuh tidak cukup (gusi) dan giginya pun tidak akan tumbuh normal) hehe berarti tidak selamanya gingsul cantik ya? #alibi
2) Saat anak-anak, gigi yang lobang, dibiarkan saja, jika tak sakit tidak perlu di cabut, karena berpengaruh terhadap luas gusi nantinya. (Saat dicabut paksa, gusi akan mengerut, mengecil dari ukuran biasanya, sehingga gigi yang nantinya tumbuh tidak akan mendapat tempat yang cukup)
3) Bagi yang memberikan dot, jangan biasakan (jangan dikasih dot maksudnya, jika terpaksa, jangan biasakan nge-dot sambil tiduran, minumkan saja dengan gelas. Kenapa? karena ketika nge-dot anak kecil biasanya tertidur dan genangan susu akan terkumpul di mulutnya, padahal susu dalam air liur akan berubah menjadi asam yang akan merusak gigi. Wah emang butuh tenaga ekstra jadi ibu ya...
4) Gigi bersifat herediter (bentuk gigi dan gusinya). Bisa jadi gigi ayah besar dan gusi luas, sedangkan sang ibu giginya kecil dengan gusi yang kecil juga. Dari orang tua seperti itu, bisa saja kemungkinan terlahir anak dengan gigi besar (kayak ayah) tapi gusinya kecil (kayak ibunya) nah inilah yang kadang menimbulkan masalah kesehatan gigi. Rajin saja memeriksa kesehatan gigi buah hatinya :). Hubungan nya juga dengan asupan selama masa kehamilan, calon ibu harus banyak mengkonsumsi makan sehat, good mood dan mendekatkan diri pada Nya. #niceinfo

Selanjutnya ke per-akupunturan :D

 Singkatnya menurut Om Wiki, akupuntur (Bahasa Inggris: Acupuncture; Bahasa Latin: acus, "jarum" (k benda), dan pungere, "tusuk" (k kerja)) atau dalam Bahasa Mandarin standard, zhēn jiǔ (針灸 arti harfiah: jarum - moxibustion) adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi titik-titik ini di-standardisasi-kan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) [1]. Akupunktur berasal dari Tiongkok dan pada umumnya dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional Tiongkok. Bermacam-macam jenis akupuntur (Jepang, Korea, dan Tiongkok klasik) dipraktekkan dan diajarkan di seluruh dunia.

Titik ini yang disebut dengan meridien (atau juga disebut 'chi'),
Dalam diskusi singkat kami, dengan seorang dokter gigi yang kebetulan beliau menekuni pengobatan akupuntur ini, terdapat banyak lendir (slum) dalam tubuh manusia. Tentu saja hal ini buruk maksudnya, mengapa? ya karena slum yang dimaksud disini adalah lendir yang menyebabkan terganggunya sistem tubuh. Usut punya usut, penyebab munculnya si slum ini karena makanan yang tidak sehat. Terbanyak merupakan perpaduan dari air dingin (es) dan gorengan, apalagi jika seseorang tersebut berada di ruangan AC. Wah...akan mempercepa timbulnya si slum tadi.

Cara terbaik untuk sehat memang sebisa mungkin menghindari air dingin, bahkan jika perlu kta membiasakan air hangat setelah makan. Coba pikirkan saja, gorengan dan berbagai macam lemak tentunya akan menggumpal jika bertemu dengan air dingin, dan pastinya dia tidak akan diserap sempurna, justru menggumpal dan menyumbat berbagai sistem tubuh kita, misal saja pembuluh darah kita.

Disini juga dibahas berbagai penyebab sakit lainnya, yaitu angin, slum (yang kita bahas di atas) dan juga toxin. 

Memang tidak dibahas lengkap sih, karena keterbatasan waktu pada hari itu.
Namun beberapa poin lagi yang dapat saya tangkap mengenai pengobatan dengan air.
Misalkan begini, kita memiliki anak yang sakit atau tidak enak badan. Jika masih bayi, cukup dengan mengoleskan air (tanpa apapun)ke sepanjang tulang belakangnya. Berkali kali dan berkali kali diulang. Begitupun jika dialami oleh orang dewasa. Uniknya jika terapi ini diterapkan rutin ke bayi, akan mempercepat pertumbuhannya. Hmm... saya jadi ingin tahu secara ilmiahnya seperti apa ya??

Selanjutnya mengenai sumber penyakit yang bukan agen fisik, yaitu agen ruh (??). Ya benar, sumber sakit kita terutama di dalam hati. Pembicara berulang kali menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan hati. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, segumpal daging yang jika dia baik maka baiklah seluruh badan, namun jika dia buruk maka demikianlah seluruh badannya. Awalnya dari hati dan didukung dengan makanan serta gaya hidup yang tidak sehat, maka jadilah tubuh kita sasarannya.

Dalam sesi tanya awab terakhir, ditekankan pentingnya bersabar, ya bersabar..
Bersabar itu tiada berbatas, jikalah berbatas, berarti belumlah sabar namanya..
Dengan sabar, kita bisa menerima takdir, menerima mungkin kesakitan dari orang lain, menerima rizki dengan lapang (nrimo ing pandum) dan ternyata orang yang pernah menyakiti kita sebenarnya dirinya sendiri sedang sakit. Dan mereka hanya melampiaskannya ke salah satunya mungkin kita, jadi bersyukurlah karena kita masih di 'lampiasi' berarti kondisi kita masih lebih baik darinya.

Alhamdulillah, demikian Sekolah Ibu bulan April ini.
Next meeting, May 11, 2013. InsyaAllah...

Friday, 26 April 2013

Kampus Ungu 2006



Cerita Agustus 2006 – Desember 2010 (kalau tidak salah ingat)



Wajib berpakaian putih2 dan bawahan hitam, berbekal wajah polos dan malu-malu (kebingungan juga), masuklah di aula itu, aula dimana nantinya menjadi tempat kita berbagi, melakukan aktifitas disana, hampir tiap pekan sepertinya ada saja.
Dari berbagai suku bangsa dan pulau kita masuk di tempat yang sama, akhirnya berkumpul di bangunan samping kantin, mushola terindah di kampus C, Nurul Afiah. Tak menyangka kita ‘terjerumuskan’ kesana semua. Tertawa, berkeluh, mengadu, bertengkar dan baikan lagi juga disana, tempat paling adem selama kita disana.
Lalu tak terasa kita telah memakai toga di auditorium dan bersiap menebarkan ilmu di dunia nyata.
Sudah lama tak bertemu, ternyata kebersamaan dan gerak lari kita masih terasa sama saat beberapa kali saya main kesana, apalah itu, banyak, sangat banyak. Tak percaya? Main saja...

Sepertinya tiap kita dulu punya mimpi, sampai dimanakah mimpi kalian sekarang?

Mimpi menjadi penulis, birokrat, pengusaha, trainer, dosen, dlsb?

Sudah jarang kubaca tulisan2 kalian, mana ni para novelis, cerpenis, note-is, dll?

Sudah jarang kudengar berita kalian, 

Namun aku sangat yakin, meskipun kalian sudah beraktivitas  di mana2, apa yang kita lakukan dulu di kampus ungu, tetap menjadi salah satu penyemangatnya. Bahwa tak hanya satu dua tahun kita akan seperti waktu itu, tapi selamanya, akan tetap seperti waktu itu, insyaAllah dalam kebaikan. Selalu bergabung dengan aktivitas keislaman.

Kita bukan lagi anak remaja, kita sudah dewasa, semuanya. Semoga tetap bergerak dalam naungan aktivitas kebaikan yang sama. Kapan kalian merencanakan dolan lagi ke DAI FKM? Tengok2 ya..sambung2 silaturahimnya..Melihat adek2 kita, sama seperti melihat masa muda kita dulu..

Yang paling penting, bagaimana kabar kalian semua disana sekarang..???

Sunday, 7 April 2013

Teori Pembentukan Akhlaq (adapted from : Materi Pokok Dasar2 Kependidikan)


Nah ini sob yang lagi mencari referensi buat ngerjain tugas2nya. Bagi-bagi info, karena aku merasakan cukup sedikit yang nulis ini. Berangkat dari keruwetan mengerjakan proposal tesis yang sempat mandeg karena tak nemu teori (lebih tepatnya belum sungguh2 mencari, hehehe :D) okelah, langsung cek aja...
Aliran-aliran paham kemampuan psikologis dan fisiologis manusia didik, biasa juga disebut sebagai teori yang mempengaruhi akhlaq dalam dunia pendidikan.
1) Aliran Empirisme (pengalaman)
Aloiran ini dipelopori oleh John Lock, dengan teori “Tabulae Rasae” (meja lilin), yang menyebtkan bahwa manusia lahir dengan jiwa yang kosong dari kemampuan (potensi) dasar yang diumpamakan seperti meja lilin yang putih bersih. Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri seorang adalah faktor dari luar, yaitu pengalaman, termasuk lingkungan sosial serta pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Teori ini berpendapat bahwa pengaruh dalam diri (internal) tidak berdaya sama sekali.
2) Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer, seorang anak dilahirkan dengan  pembawaan baik dan buruk. Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh terhadap diri seseorang adalah faktor bawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, dan akal. Jika seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin terhadap potensi batin dan tampak kurang menghargai peranan pembinaan dan pendidikan.
3) Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rosseau. Aliran ini lebih menitikberatkan kemampuan dalam diri tiap manusia, seluruhnya memiliki kecenderungan baik. Kerusakan yang terjadi dikarenakan campur tangan lingkunagan, sehingga aliran ini lebih mengutamakan pendidikan lewat kemampuan alamiahnya sendiri. Dalam dunia pendidikan, lebih dikenal dengan istilah paedosentris (child-centered), dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator.
4) Aliran Konvergensi
Pelopor utama aliran ini adalah William Stern. Menurut aliran ini faktor yang paling mempengaruhi pembentukan akhlak yakni faktor internal (pembawaan) dan faktor dari luar (lingkungan sosial). Keduanya berproses secara interaksional (saling mempengaruhi). Lingkungan yang baik akan dapat menunjang kemempauan dasar yang dimiliki seseorang, tidak bisa jika lingkungan baik namun kemampuan individunya kurang baik.
5) Paham Idealisme
            Paham ini berangkat dari teori Plato, manusia memiliki kemampuan dasar, kemampuan berfikir, kemampuan berkehendak (kemauan) dan nafsu. Dari sinilah berangkat bahwa tujuan pendidikan untuk merealisasikan kemampuan dasar dalam diri manusia agar menjadi aktif (berfungsi secara nyata dan aktif). Paham ini lebih menitikberatkan proses pendidikan pada nilai-nilai ideal manusia.

Sumber : Materi Pokok Dasar-Dasar Kependidikan. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam dan Universitas Terbuka. Tahun 1991 (kayaknya ada cetakan terbaru, tapi aku tak athu tahunnya). Prof. H. M. Arifin, M.Ed dan Dr. H. Aminuddin Rasyad.

Monday, 25 March 2013

Hantaran Pengantin Part 2

Ahad, 24 Maret 2013

Lanjuut dari postingan sebelumnya...
Kali ini macam hantaran pengantin yang dibuat oleh ibu-ibu Sekbu Manyar Tegal lebih beraneka ragam. Mulai dari kapal laut dari sajadah, bentuk kepala kelinci dari mukena parasut, bentuk kepala gadis berkerudung dari mukena parasut, ular dari sajadah dan juga bunga-bunga dari "maaf" pakaian dalam.
Macam ragam tersebut dipraktikkan dalam tempo waktu yang singkat, hmm mulai jam 16.00 - 17.30 WIB udah usai, dengan pemateri yang sama (beliau sudah mahir dalam hal ini, selain memang kuliah beliau adalah bab ini -khususnya skripsinya-, sang pemateri juga berbisnis langsung melanjutkan bisnis ibundanya). Mancap..mancap,,, !!

Ibu-ibu Sekbu pun sepakat untuk mengadakan praktik finishing di pertemuan ketiga (rencananya 31 Maret 2013), finishing disini adalah pembuatan hantaran secara lengkap, mulai dari isi hingga keranjang dan hiasannya (siap dipasarkan gitu deh), semoga saya tak lupa bawa kamdig, biar lebih oke hasilnya daripada hape :D.

Setelah saya paparkan model marketing nya, saya pakai web (fesbuk dan twitter) buat masarin, mereka sepakat, mereka juga berencana bikin plang disertai dengan CP. Wah alhamdulillah...semoga barokah usahanya :D... Sekalian promo, saya sertakan juga posting hantaran pengantin ini di fanpage saya fanpage NINAZZ Gallery, dan twitter NINAZZ Gallery.

Berikut hasil karya mereka :
Waktu proses bikin ular2an (yang ini dari jarit, bukan dari sajadah)
Bentuk Ular, mirip banget yah..coraknya pas...lebih pas lagi kalau pake yang motif selang-seling, bisa kayak ular weling beneran...!! Cuma sayang yang ini masih belum jadi 100% belum ada lidah menjulur dan mata2an nya juga :D

Detail bentuk kepala ular2an

Buat telinga kelinci2an

Hasil jadi separuh perjalanan bentuk gadis berkerudung (bukan separuh nafasku lo yaaa, hahaha)

Hasil sajadah berbentuk kapal

Kepala kelinci dari mukena parasut, lucu...tinggal nambah mata ma aksesoris wajah lainnya :D



Komentar

Mari Budayakan Baca dan Tulis Hingga Akhirnya Memberikan Kemanfaatan Untuk Orang Lain. Powered by Blogger.

Kategori Nazz

Blogger Spirit !!

JANGAN PERNAH MENGANDALKAN KEMAMPUAN ORANG LAIN DALAM MELAKUKAN KEBAIKAN, LAKUKAN AMAL SEKECIL APAPUN, DAN SENANTIASA MANFAATKANLAH WAKTU...
MQy16052012