Nah ini sob yang lagi mencari referensi buat ngerjain tugas2nya. Bagi-bagi info, karena aku merasakan cukup sedikit yang nulis ini. Berangkat dari keruwetan mengerjakan proposal tesis yang sempat mandeg karena tak nemu teori (lebih tepatnya belum sungguh2 mencari, hehehe :D) okelah, langsung cek aja...
Aliran-aliran paham
kemampuan psikologis dan fisiologis manusia didik, biasa juga disebut sebagai
teori yang mempengaruhi akhlaq dalam dunia pendidikan.
1) Aliran Empirisme (pengalaman)
Aloiran ini
dipelopori oleh John Lock, dengan teori “Tabulae Rasae” (meja lilin), yang
menyebtkan bahwa manusia lahir dengan jiwa yang kosong dari kemampuan (potensi)
dasar yang diumpamakan seperti meja lilin yang putih bersih. Menurut aliran ini
faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri seorang adalah faktor
dari luar, yaitu pengalaman, termasuk lingkungan sosial serta pembinaan dan
pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada
anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini begitu
percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Teori
ini berpendapat bahwa pengaruh dalam diri (internal) tidak berdaya sama sekali.
2) Aliran Nativisme
Aliran ini
dipelopori oleh Schopenhauer, seorang anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Menurut aliran ini
faktor yang paling berpengaruh terhadap diri seseorang adalah faktor bawaan
dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, dan akal. Jika
seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang
tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin terhadap potensi batin dan tampak
kurang menghargai peranan pembinaan dan pendidikan.
3) Aliran Naturalisme
Aliran ini
dipelopori oleh J. J. Rosseau. Aliran ini lebih menitikberatkan kemampuan dalam
diri tiap manusia, seluruhnya memiliki kecenderungan baik. Kerusakan yang
terjadi dikarenakan campur tangan lingkunagan, sehingga aliran ini lebih
mengutamakan pendidikan lewat kemampuan alamiahnya sendiri. Dalam dunia
pendidikan, lebih dikenal dengan istilah paedosentris (child-centered), dimana
guru hanya berperan sebagai fasilitator.
4) Aliran Konvergensi
Pelopor utama
aliran ini adalah William Stern. Menurut aliran ini faktor yang paling
mempengaruhi pembentukan akhlak yakni faktor internal (pembawaan) dan faktor
dari luar (lingkungan sosial). Keduanya berproses secara interaksional (saling
mempengaruhi). Lingkungan yang baik akan dapat menunjang kemempauan dasar yang
dimiliki seseorang, tidak bisa jika lingkungan baik namun kemampuan individunya
kurang baik.
5) Paham Idealisme
Paham
ini berangkat dari teori Plato, manusia memiliki kemampuan dasar, kemampuan
berfikir, kemampuan berkehendak (kemauan) dan nafsu. Dari sinilah berangkat
bahwa tujuan pendidikan untuk merealisasikan kemampuan dasar dalam diri manusia
agar menjadi aktif (berfungsi secara nyata dan aktif). Paham ini lebih menitikberatkan
proses pendidikan pada nilai-nilai ideal manusia.
Sumber : Materi Pokok Dasar-Dasar Kependidikan. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam dan Universitas Terbuka. Tahun 1991 (kayaknya ada cetakan terbaru, tapi aku tak athu tahunnya). Prof. H. M. Arifin, M.Ed dan Dr. H. Aminuddin Rasyad.
0 komentar:
Post a Comment