-->
Featured Article

Monday, 29 April 2013

Sekolah Ibu Surabaya : Kesehatan Gigi dan Akupuntur

20 April 2013

Manyar Tegal kembali ceria, karena saya datang kesana, hehehe *sokyes!!
Dengan bahasan yang berbeda, kali ini Sekolah Ibu akan membahas tema kesehatan, spesifiknya mengenai kesehatan gigi dan akupuntur.
Awalnya bahas dua hal tadi, tapi karena ada miskom dengan pihak ketiga (connector.halah :D) akhirnya cuma bahas kesehatan gigi aja, tapi ibu-ibu yang pertanyaannya melebar kemana-mana.

Diskusi santai pun mengalir, mulai dari demo replika gigi dan diskusi 'berapa kali gosok gigi sehari'??. Yap, ternyata gosok gigi minimal dua kali sehari, nah waktunya ini yang berbeda tiap orang. Paling bagus saat setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Mayoritas ibu-ibu menjawab setelah bangun tidur. Oh no, ternyata tidak baik, jika setelah sarapan tidak gosok gigi lagi, karena kita akan gosok gigi lagi baru pukul 10-11 malam (mau tidur) maka kasian sekali gigi kita tertempeli berbagai kotoran, hiiii...akan memudahkan rusaknya gigi kita. Namun ternyata gosok gigi juga tidak boleh keseringan, bukan karena frekuensinya, tapi karena kebiasaan masy kita yang menggosok dengan keras dan kasar, gigi kita berpotensi mengalami penurunan (alias gusinya naik dan gigi yang tampak semakin banyak, mendekati akar gigi) nah ini yang bahaya, karena gigi mudah goyang.

Berlanjut dengan tanya jawab, mengenai gigi berlubang yang ngilu misalnya, bisa pakai garam dan masukkan di lubang gigi tersebut (hanya untuk mengurangi ngilu, segera bawa ke dokter setelahnya) atau yang lebih dianjurkan dengan air gaman kental dan rada panas, bagus banget buat ngurangin sakitnya. Jadi inget adek saya yang punya problem gigi, bisa dipraktekin nih Bro Atmaja :D

Beberapa hasil tanya jawab yang bisa saya sarikan mengenai kesehatan gigi anak :
1) Jika gigi anak tumbuh dobel (gingsul) segera di cabut, karena mempengaruhi pertumbuhan gigi normal (tempat tumbuh tidak cukup (gusi) dan giginya pun tidak akan tumbuh normal) hehe berarti tidak selamanya gingsul cantik ya? #alibi
2) Saat anak-anak, gigi yang lobang, dibiarkan saja, jika tak sakit tidak perlu di cabut, karena berpengaruh terhadap luas gusi nantinya. (Saat dicabut paksa, gusi akan mengerut, mengecil dari ukuran biasanya, sehingga gigi yang nantinya tumbuh tidak akan mendapat tempat yang cukup)
3) Bagi yang memberikan dot, jangan biasakan (jangan dikasih dot maksudnya, jika terpaksa, jangan biasakan nge-dot sambil tiduran, minumkan saja dengan gelas. Kenapa? karena ketika nge-dot anak kecil biasanya tertidur dan genangan susu akan terkumpul di mulutnya, padahal susu dalam air liur akan berubah menjadi asam yang akan merusak gigi. Wah emang butuh tenaga ekstra jadi ibu ya...
4) Gigi bersifat herediter (bentuk gigi dan gusinya). Bisa jadi gigi ayah besar dan gusi luas, sedangkan sang ibu giginya kecil dengan gusi yang kecil juga. Dari orang tua seperti itu, bisa saja kemungkinan terlahir anak dengan gigi besar (kayak ayah) tapi gusinya kecil (kayak ibunya) nah inilah yang kadang menimbulkan masalah kesehatan gigi. Rajin saja memeriksa kesehatan gigi buah hatinya :). Hubungan nya juga dengan asupan selama masa kehamilan, calon ibu harus banyak mengkonsumsi makan sehat, good mood dan mendekatkan diri pada Nya. #niceinfo

Selanjutnya ke per-akupunturan :D

 Singkatnya menurut Om Wiki, akupuntur (Bahasa Inggris: Acupuncture; Bahasa Latin: acus, "jarum" (k benda), dan pungere, "tusuk" (k kerja)) atau dalam Bahasa Mandarin standard, zhēn jiǔ (針灸 arti harfiah: jarum - moxibustion) adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi titik-titik ini di-standardisasi-kan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) [1]. Akupunktur berasal dari Tiongkok dan pada umumnya dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional Tiongkok. Bermacam-macam jenis akupuntur (Jepang, Korea, dan Tiongkok klasik) dipraktekkan dan diajarkan di seluruh dunia.

Titik ini yang disebut dengan meridien (atau juga disebut 'chi'),
Dalam diskusi singkat kami, dengan seorang dokter gigi yang kebetulan beliau menekuni pengobatan akupuntur ini, terdapat banyak lendir (slum) dalam tubuh manusia. Tentu saja hal ini buruk maksudnya, mengapa? ya karena slum yang dimaksud disini adalah lendir yang menyebabkan terganggunya sistem tubuh. Usut punya usut, penyebab munculnya si slum ini karena makanan yang tidak sehat. Terbanyak merupakan perpaduan dari air dingin (es) dan gorengan, apalagi jika seseorang tersebut berada di ruangan AC. Wah...akan mempercepa timbulnya si slum tadi.

Cara terbaik untuk sehat memang sebisa mungkin menghindari air dingin, bahkan jika perlu kta membiasakan air hangat setelah makan. Coba pikirkan saja, gorengan dan berbagai macam lemak tentunya akan menggumpal jika bertemu dengan air dingin, dan pastinya dia tidak akan diserap sempurna, justru menggumpal dan menyumbat berbagai sistem tubuh kita, misal saja pembuluh darah kita.

Disini juga dibahas berbagai penyebab sakit lainnya, yaitu angin, slum (yang kita bahas di atas) dan juga toxin. 

Memang tidak dibahas lengkap sih, karena keterbatasan waktu pada hari itu.
Namun beberapa poin lagi yang dapat saya tangkap mengenai pengobatan dengan air.
Misalkan begini, kita memiliki anak yang sakit atau tidak enak badan. Jika masih bayi, cukup dengan mengoleskan air (tanpa apapun)ke sepanjang tulang belakangnya. Berkali kali dan berkali kali diulang. Begitupun jika dialami oleh orang dewasa. Uniknya jika terapi ini diterapkan rutin ke bayi, akan mempercepat pertumbuhannya. Hmm... saya jadi ingin tahu secara ilmiahnya seperti apa ya??

Selanjutnya mengenai sumber penyakit yang bukan agen fisik, yaitu agen ruh (??). Ya benar, sumber sakit kita terutama di dalam hati. Pembicara berulang kali menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan hati. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, segumpal daging yang jika dia baik maka baiklah seluruh badan, namun jika dia buruk maka demikianlah seluruh badannya. Awalnya dari hati dan didukung dengan makanan serta gaya hidup yang tidak sehat, maka jadilah tubuh kita sasarannya.

Dalam sesi tanya awab terakhir, ditekankan pentingnya bersabar, ya bersabar..
Bersabar itu tiada berbatas, jikalah berbatas, berarti belumlah sabar namanya..
Dengan sabar, kita bisa menerima takdir, menerima mungkin kesakitan dari orang lain, menerima rizki dengan lapang (nrimo ing pandum) dan ternyata orang yang pernah menyakiti kita sebenarnya dirinya sendiri sedang sakit. Dan mereka hanya melampiaskannya ke salah satunya mungkin kita, jadi bersyukurlah karena kita masih di 'lampiasi' berarti kondisi kita masih lebih baik darinya.

Alhamdulillah, demikian Sekolah Ibu bulan April ini.
Next meeting, May 11, 2013. InsyaAllah...

Friday, 26 April 2013

Kampus Ungu 2006



Cerita Agustus 2006 – Desember 2010 (kalau tidak salah ingat)



Wajib berpakaian putih2 dan bawahan hitam, berbekal wajah polos dan malu-malu (kebingungan juga), masuklah di aula itu, aula dimana nantinya menjadi tempat kita berbagi, melakukan aktifitas disana, hampir tiap pekan sepertinya ada saja.
Dari berbagai suku bangsa dan pulau kita masuk di tempat yang sama, akhirnya berkumpul di bangunan samping kantin, mushola terindah di kampus C, Nurul Afiah. Tak menyangka kita ‘terjerumuskan’ kesana semua. Tertawa, berkeluh, mengadu, bertengkar dan baikan lagi juga disana, tempat paling adem selama kita disana.
Lalu tak terasa kita telah memakai toga di auditorium dan bersiap menebarkan ilmu di dunia nyata.
Sudah lama tak bertemu, ternyata kebersamaan dan gerak lari kita masih terasa sama saat beberapa kali saya main kesana, apalah itu, banyak, sangat banyak. Tak percaya? Main saja...

Sepertinya tiap kita dulu punya mimpi, sampai dimanakah mimpi kalian sekarang?

Mimpi menjadi penulis, birokrat, pengusaha, trainer, dosen, dlsb?

Sudah jarang kubaca tulisan2 kalian, mana ni para novelis, cerpenis, note-is, dll?

Sudah jarang kudengar berita kalian, 

Namun aku sangat yakin, meskipun kalian sudah beraktivitas  di mana2, apa yang kita lakukan dulu di kampus ungu, tetap menjadi salah satu penyemangatnya. Bahwa tak hanya satu dua tahun kita akan seperti waktu itu, tapi selamanya, akan tetap seperti waktu itu, insyaAllah dalam kebaikan. Selalu bergabung dengan aktivitas keislaman.

Kita bukan lagi anak remaja, kita sudah dewasa, semuanya. Semoga tetap bergerak dalam naungan aktivitas kebaikan yang sama. Kapan kalian merencanakan dolan lagi ke DAI FKM? Tengok2 ya..sambung2 silaturahimnya..Melihat adek2 kita, sama seperti melihat masa muda kita dulu..

Yang paling penting, bagaimana kabar kalian semua disana sekarang..???

Sunday, 7 April 2013

Teori Pembentukan Akhlaq (adapted from : Materi Pokok Dasar2 Kependidikan)


Nah ini sob yang lagi mencari referensi buat ngerjain tugas2nya. Bagi-bagi info, karena aku merasakan cukup sedikit yang nulis ini. Berangkat dari keruwetan mengerjakan proposal tesis yang sempat mandeg karena tak nemu teori (lebih tepatnya belum sungguh2 mencari, hehehe :D) okelah, langsung cek aja...
Aliran-aliran paham kemampuan psikologis dan fisiologis manusia didik, biasa juga disebut sebagai teori yang mempengaruhi akhlaq dalam dunia pendidikan.
1) Aliran Empirisme (pengalaman)
Aloiran ini dipelopori oleh John Lock, dengan teori “Tabulae Rasae” (meja lilin), yang menyebtkan bahwa manusia lahir dengan jiwa yang kosong dari kemampuan (potensi) dasar yang diumpamakan seperti meja lilin yang putih bersih. Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri seorang adalah faktor dari luar, yaitu pengalaman, termasuk lingkungan sosial serta pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Teori ini berpendapat bahwa pengaruh dalam diri (internal) tidak berdaya sama sekali.
2) Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer, seorang anak dilahirkan dengan  pembawaan baik dan buruk. Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh terhadap diri seseorang adalah faktor bawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, dan akal. Jika seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin terhadap potensi batin dan tampak kurang menghargai peranan pembinaan dan pendidikan.
3) Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rosseau. Aliran ini lebih menitikberatkan kemampuan dalam diri tiap manusia, seluruhnya memiliki kecenderungan baik. Kerusakan yang terjadi dikarenakan campur tangan lingkunagan, sehingga aliran ini lebih mengutamakan pendidikan lewat kemampuan alamiahnya sendiri. Dalam dunia pendidikan, lebih dikenal dengan istilah paedosentris (child-centered), dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator.
4) Aliran Konvergensi
Pelopor utama aliran ini adalah William Stern. Menurut aliran ini faktor yang paling mempengaruhi pembentukan akhlak yakni faktor internal (pembawaan) dan faktor dari luar (lingkungan sosial). Keduanya berproses secara interaksional (saling mempengaruhi). Lingkungan yang baik akan dapat menunjang kemempauan dasar yang dimiliki seseorang, tidak bisa jika lingkungan baik namun kemampuan individunya kurang baik.
5) Paham Idealisme
            Paham ini berangkat dari teori Plato, manusia memiliki kemampuan dasar, kemampuan berfikir, kemampuan berkehendak (kemauan) dan nafsu. Dari sinilah berangkat bahwa tujuan pendidikan untuk merealisasikan kemampuan dasar dalam diri manusia agar menjadi aktif (berfungsi secara nyata dan aktif). Paham ini lebih menitikberatkan proses pendidikan pada nilai-nilai ideal manusia.

Sumber : Materi Pokok Dasar-Dasar Kependidikan. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam dan Universitas Terbuka. Tahun 1991 (kayaknya ada cetakan terbaru, tapi aku tak athu tahunnya). Prof. H. M. Arifin, M.Ed dan Dr. H. Aminuddin Rasyad.

Komentar

Mari Budayakan Baca dan Tulis Hingga Akhirnya Memberikan Kemanfaatan Untuk Orang Lain. Powered by Blogger.

Kategori Nazz

Blogger Spirit !!

JANGAN PERNAH MENGANDALKAN KEMAMPUAN ORANG LAIN DALAM MELAKUKAN KEBAIKAN, LAKUKAN AMAL SEKECIL APAPUN, DAN SENANTIASA MANFAATKANLAH WAKTU...
MQy16052012