-->

Wednesday, 6 February 2013

Mengurus Paspor

Wah, ini pengalaman pertama saya mengurus paspor. Akibat 'dipilih' buat ikut meeting di negeri tetangga nih...Sebelumnya emang udah niat nekat mau bikin sih, buat apa coba? cuma buat jaga-jaga kalau sewaktu-waktu ada kesempatan go abroad. Tapi tertunda terus karena ga serius (seriusnya setelah 'dipaksa' ni ternyata) wadeh..--". 

Sedikit curhat#
-Desember 2012-
Sebenarnya untuk meeting kali ini awalnya disepakati pemberangkatan 4 orang (3 investigator/dokter dan seorang koordinator penelitian/saya) dengan hati riang saya menyambut kabar baik itu. Sembari itu saya sudah mulai menyiapkan diri (tas, baju, buku, jaket |haha, persiapan yang sangat tidak penting :| ).

-Awal Januari 2013-
Sms datang dari senior koordinator asosiasi : "maaf Mba, jatah pemberangkatan dari site Mba cuma dua, salah satunya mohon dari investigator utama". #jlebb.
Wah, ga jadi berangkat ni, pikirku. Tim investigator pasti yang lebih penting dan mendesak buat ikut. Saya? siapa? Ya udah lah, lain kali pasti ada kesempatan. T_T
Beberapa hari setelah itu,
Missed call 4x. Sms dari investigator utama (terlalu panjang, disingkat IU aja ya), Mba, yang berangkat ternyata kita, tolong paspornya disiapkan ya..?

Waaahhh...padahal posisi saat itu sedang tidak masuk kantor.
Hmm...kalau memang rejeki tidak akan kemana, langsung saja, besoknya langsung capcus ke TKP :D.

Sebenarnya apa sih paspor itu..???
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara. Atau lebih lengkapnya bisa dilihat .DISINI.
Berbekal informasi dari gugel dan wiki, capcuslah saya ke kantor imigrasi. Setelah baca-baca banyak info sih, mulai dari info formal sampek yang asal tulis, pokoknya lanjutlah baca info-info tersebut. Hingga sampailah pada tatacara daftar paspor lewat web (online), wah...senengnya...akhirnya saya permisi kunjungan ke site INI. Iya betul website milik kantor imigrasi ini ternyata sangat membantu. Setelah saya selesai scan dokumen, saya mengisi form online dan mencetak tanda bukti (disana tertera kapan kamu akan diminta datang ke kantor imigrasi /KANIM) hehehehe...seluruhnya saya pakai fasilitas kantor (karena kantor yang minta berangkat kan...??).
Saya sempat ditawari bikin paspor via calo (yang jelas bukan sejenis dengan via telpon, via email, via YM,dll :P) dan tret tret teeeetttt....!!! jauh sekali bedanya (harganya.red). Hmm...karena saya sangat menjunjung prinsip ekonomis dan suka mencari pengalaman baru (alias coba-coba dan suka mbolang) maka saya putuskan untuk daftar secara pribadi, dengan semangat 45 saya menguatkan niat saya ini.. SEMANGAT......!!! (semangat dolan-dolan di jam kantor, hehehehehe..../alasan yang bagus/ ^_^v)

Saya daftar pada tanggal 30 Januari secara online. Semua data scan udah ada, tinggal dokumen yang asli, kening saya pun berkerut. Appa..?? wah dokumen asli ada di rumah (Kediri) tak apalah coba aja scan legalisir ini saya upload, dan ternyata, BERES..!!. Di pengisian online kamu bisa memilih kapan dan dimana paspor itu akan dibuat. Awalnya saya memilih mengurus di Kanim Khusus Surabaya. Hmm...karena ternyata jadawal disana baru ada buat saya tgl 14 Februari, Ogah ah, lama beud..!!. Saya mencoba memilih di Kanim Kelas II Tanjungperak, saya kira alamatnya di daerah tanjung perak, ehh,,, ternyata di daerah Darmo Indah Raya (jauh banget bedanya, untung ga capcus nekat kayak biasanya, lagi muncul pinternya nih, jadi tanya ma gugelmeps).

Akhirnya keesokan harinya saya kesana. Tak dinyana ketemu dengan mbak asrama saya yang dulu, wahh...surprise, ketemu dengan orang yang dikenal di tempat baru. Biasalah, akhirnya, cupika-cupiki :*. Mbak tersebut menjelaskan prosedurnya dan saya mengantri di kantor tersebut. Alhamdulillah...saya dapat antrian no. 2 (kayaknya hari itu memang sedikit yang ngurus pengajuan paspor) padahal saya sampai sana jam 7.50 WIB (padahal berangkat dari kos jam 6.40 WIB), karena muter dan mbulet (hobi sekaligus penyakit mbolang saya, kalau ga nyasar ga saya namanya) akhirnya jam segitu baru sampek. Alhamdulillah...seru saya lagi..

Sayangnya ketika pemeriksaan berkas, petugas minta saya membawa dokumen asli yang lengkap, karena syarat foto paspor adalah pemeriksaan dokumen lengkap. Okelah saya ambil, pikirku. Kapan Mbak jadwal saya?, tanya saya. Besok, jawab petugasnya. Appa..??? Walah, pulang ekspress nih, padahal sorenya saya masih ada agenda sampai maghrib. Hmm...akhirnya ijin ke ibu, saya pulang ba'da maghrib, bla bla bla... Ibu mengijinkan ^_^.


Tret tet teet...!! Jumat pagi, karena semalem baru sampek jam 22.30 WIB dan ibu saya sudah berdiri tak sabar di pinggir jalan menjemput kepulangan saya naik bus (beliau sangat khawatir). Akhirnya paginya saya memilih (agak) berleha-leha. Hmm..dasar malas... Jam 05.30 baru berangkat dari Kediri, dan baru sampai di Kanim jam 09.47 WIB. Saya bingung, karena saya kira jadwal harus tanggal itu dan ga bisa dirubah, saya nekat melanjutkan padahal antrian mengulaar..bukan hanya ular sawah, tapi ular anaconda *lebaay.. Waktu itu saya dapat antrian foto no.130, jam 11.00 WIB saat kantor ditutup sementara buat istirahat, no antrian yang dipanggil baru 60. Whaat..?? padahal jam 14.00 katanya pelayanan paspor tutup. "Haruskah saya balik hari Senin??" padahal hari ini udah ijin ga masuk, gak apalah tetap optimis..!!
Alhamdulillah, jam 14.15 WIB saya sudah bisa foto. Ada beberapa fakta yang menyebalkan :
1) Dokumen asli tidak diperiksa, entah lupa entah tidak wajib (padahal saya udah pulang ekspress demi ambil KK asli)
2) Pengurusan tidak harus di tanggal yang tertera (bisa di tanggal lain asal tidak lebih dari dua pekan dari tanggal penjadwalan).
Walah..... tapi gak apa, tetap saja alhamdulillah...

Setelah itu saya harus ke Kanim lagi untuk mengambil paspor yang asli. Mana kartu bukti saya ilang di tempat foto (kok, bisa seh? yak apa jal petugas e?? | logat gresik). Tapi diganti dengan selembar kertas baru oleh beliau, gak apalah..awas kalau diminta ulang.. Saya ambil paspor tanggal 7 Februari, besok, semoga lancar.. Aamin...

Ada beberapa tips yang bisa saya sarikan, diantara keterangan saya yang bercampur (bahkan sebagian besar) curhatan saya :
1) Lebih baik daftar dulu via online, karena di Kanim akan lebih cepat dilayani (menurut keterangan petugas, pemohon online telah membantu petugas Kanim untuk entry data, jadi dilayani lebih cepat karena datanya telah tersedia di komputer).
2) Pengisian jenis paspor adalah paspor biasa 48 halaman, kenapa? karena yang 48 halaman berlaku lima tahun, sementara 24 halaman hanya berlaku tiga tahun. Lagipula paspor 24 halaman biasa nya dikhususkan buat TKI.
3) Siapkan dokumen asli dan scannya untuk daftar online dan pendaftaran langsung di Kanim
4) Sebelum ke Kanim, siapkan foto kopi semua dokumen yang diperlukan (khusus KTP) harus di copy di A4.
5) Siapkan uang pas Rp.17.000,- (untuk beli map hijau dan formulir yang telah dilengkapi materai)
6) Uang pendaftaran langsung pribadi (tanpa calo) untuk paspor biasa 48 halaman hanya Rp.255.000,-
7) Datang pagi-pagi, sebelum jam 6 juga bagus, karena antrian akan sudah panjang bahkan sebelum loket pelayanan Kanim dibuka jam 08.00 WIB.
8) Bagi kamu yang berkerudung, saya sarankan tidak memakai ciput topi, mending pakai bandana kerudung. Karena apa? foto untuk paspor mensyaratkan kelihatan alis dan sebagian pelipis, jadi kerudung akan ditarik ke belakang mungkin. Nah ga seru kan kalau ciput topi ditarik ke belakang? hasil fotonya aneh.. (tergantung bentuk wajah juga sih..). Kalau tanpa ciput atau pakai ciput bandana, tidak perlu di tarik ke belakang mungkin.

0 komentar:

Post a Comment

Komentar

Mari Budayakan Baca dan Tulis Hingga Akhirnya Memberikan Kemanfaatan Untuk Orang Lain. Powered by Blogger.